POLYURETHANE
adalah campuran dua komponen bahan kimia komponen A (POLYOL) dan
Komponen B (ISOCYANATE) yang diaduk (mixing) secara bersama-sama,
sehingga terjadi reaksi kimia (Curing) dan membentuk foam.
Bentuk dari Polyurethane :
Terdapat dalam berbagai bentuk, seperti busa lentur, busa keras, pelapis
anti bahan kimia, bahan perekat, dan penyekat, serta elastomers.
Busa keras polyurethane digunakan sebagai bahan penyekat pada gedung,
pemanas air, alat transport berpendingin, serta pendingin untuk industri
maupun rumah tangga. Busa ini juga digunakan untuk flotation dan
pengaturan energi.
Busa lentur polyurethane digunakan sebagai bahan pelembut pada karpet
dan kain pelapis furniture, kasur, dan mobil. Busa tersebut juga
digunakan sebagai pengepak barang.
Perekat dan penyekat polyurethane digunakan dalam seperti di bidang
konstruksi, transportasi, kapal, dan kegunaan lain yang membutuhkan
kekuatan, tahan lembab, serta sifat tahan lama dari polyurethane
tersebut.
Istilah “polyurethane elastomer” meliputi produk turunannya antara lain,
thermoplastic polyurethane, cast elastomer, dan produk-produk Reaction
Injection Molded (RIM). Bahan-bahan ini meliputi banyak ragam kegunaan,
dari sepatu dan roda skate sampai perlengkapan rumah, lintasan atletik,
serta alat-alat elektronik.
FUNGSI POLYURETHANE
Sebagai bahan isolasi temperatur (Thermal Resistance) dan juga memiliki
kelebihan sebagai bahan penyerap suara, ringan serta rigid sebagai bahan
konstruksi.
TENTANG POLYURETHANE :
Polyurethane bisa ditemukan pada berbagai macam benda di sekitar kita.
Misalnya saja, pada cairan pelapis dan cat, elastomer keras seperti pada
roda roller blade, penyekat berbahan keras, busa lentur yang lembut,
serat elastis, atau sebagai kulit utuh. Namun apa pun wujud
polyurethane, hal yang perlu digarisbawahi adalah, bidang kimia tersebut
merupakan hasil dari kejeniusan seorang Prof. Dr. Otto Bayer
(1920-1982). Beliau dikenal sebagai “bapak” industri polyurethane,
karena beliaulah tak lain sang penemu proses diisocyanate polyaddition.
Untuk mengetahui asal mula polyurethane,Pada awal Perang Dunia II,
polyurethane pertama kali dikembangkan sebagai pengganti karet.
Keanekaragaman kegunaan polimer organik baru ini dan kemampuannya dalam
menggantikan bahan-bahan yang langka, telah mendorong penggunaannya
secara luas. Selama Perang Dunia II, bahan pelapis polyurethane
digunakan sebagai pengisi kertas dan mostar (pelapis) pada industri
pakaian tahan udara, bahan pengkilat pada finishing pesawat terbang, dan
pelapis anti bahan kimia dan karat pada besi, kayu dan bagian bangunan
yang menggunakan batu (missal pondasi, tembok)
Hingga akhir PD II, pelapis polyurethane diproduksi dan digunakan dalam
skala industri dan dapat dipesan dengan diformulasikan untuk kegunaan
tertentu. Sampai pertengahan tahun 1950an, polyurethane dapat ditemukan
pada bahan pelapis dan bahan perekat, elastomers, dan busa yang keras.
Tidak sampai akhir 1950an, busa lentur untuk bantal yang nyaman tersedia
di pasar. Dengan mengembangkan polyether polyol yang berbiaya rendah,
busa lentur tersebut membuka pintu penggunaan kain pelapis, maupun
penerapan di bidang otomotif seperti yang kita kenal saat ini.
Formulasi, penambahan, dan teknik memproses terus dikembangkan. Seperti
misalnya dalam penguat dan pencetak bagian eksterior otomotif serta
sistem satu komponen. Tak heran jika saat ini, polyurethane dapat
ditemukan hampir pada setiap hal yang kita sentuh—meja, kursi, mobil,
pakaian, sepatu, perabotan, tempat tidur, penyekat di dinding, atap dan
tembok rumah.
KEUNGGULAN :
Bentuknya Cair
Kelebihan utama polyurethane adalah bentuknya yang cair. Untuk
pengaplikasiannya, cairan tersebut disemprotkan ke media aplikasi yang
diinginkan. Misalnya: dinding, ruang Karaoke, tangki(untuk pelapisan),
dan dak beton. Setelah disemprotkan, cairan tadi akan mengering dalam
hitungan detik. bereaksi dengan membentuk foam. Gelembung itu lalu
menempel erat di permukaan bangunan. Gelembung/foam itulah yang lalu
bekerja sebagai penahan rambatan panas, penahan bocor, dan peredam
suara. Gelembung tersebut pun cocok menjadi pengganti bahan insulator
lain yang sudah ada.
Perihal beban massa yang dimiliki, polyurethane juga mempunyai berat
jenis yang tidak membebani suatu bangunan. Sebab, polyurethane sangat
ringan. Berat jenis yang dimilikinya hanya sekitar 36 Kg/m3. Hasil
pengujian oleh produsen menunjukkan bahwa nilai koefisien rambatan panas
yang dihasilkan oleh polyurethane hanya sekitar 0,017. Itu pertanda
bahwa setelah ditempeli polyurethane, kapasitas panas yang diteruskan ke
suatu bangunan sangat sedikit.
keunggulan lain,
Polyurethane, produk yang awalnya hanya digunakan kalangan industri,
memiliki banyak kegunaan. Salah satunya – seperti diulas tadi-adalah
sebagai bahan penahan hawa pasa(insulator) yang diakibatkan masuknya
sinar matahari, sinar yang menyebabkan ruangan menjadi pengap dan panas.
Disini, pemakaian polyurethane pun cukup mudah. Polyurethane di
semprotkan ke bagian atas dak rumah. Penyemprotan dilakukan ke tiap
bagian yang langsung bersinggungan dengan sinar matahari. “setelah
mengering, “ kata Safrudin, “polyurethane mengeras sehingga mampu
menahan panas.” Alhasil, suhu ruangan di bawah atap turun, lebih rendah.
Nah, selain sebagai penahan panas, polyurethane juga mempunyai
keunggulan sebagai bahan penahan pipa air, alat transport berpendingin,
serta pendingin untuk industri maupun rumah tangga. Polyurethane, bahan
yang sangat mirip dengan busa, juga banyak digunakan untuk flotation dan
pengaturan energi.
PENGGUNAAN POLYURETHANE:
GEDUNG DAN PABRIK
- Insulation Pipe Line
- Pelapisan dek beton
- Dinding partisi
- Pelapisan room condensor
- Pelapisan Tanki
- Gardu listrik & Genset
RUMAH
- Pelapisan diatas plafon
- Pelapisan dinding dalam
- Cold storage
- Pelapisan runag karaoke
kalau suhu udara luar 35 celcius, suhu dalam atap setelah menggunakan PU berapa?
BalasHapus